15 November 2012

Filsafah Air untuk Pemimpin yang baik

Sering kita dengar kata air melekat dikeseharian kita secara turun menurun dengan istilah bermacam-macam, seperti kali, sei, ci, batang, long, nanga, tukad, river, water, rio. Air salah satu unsur penyusun jagad raya selain tanah, api, angin, dan ruang (jika menurut konsepsi salah satu suku di Bali). "...dari air Kuciptakan segala yang hidup", demikian salah satu pernyataan dalam ayat Al Quran. Jika dilihat dan dipelajari lebih lanjut, air memiliki karakter yang baik untuk pemimpin, yaitu:
  1. Laut sebagai tempat air yang begitu luas, menampung semua kotoran yang ditumpahkan kepadanya, berada ditempat yang bawah/rendah. Pemimpin yang baik semestinya berjiwa lapang, luas, dapat menampung semua permasalahan termasuk yang kotor.
  2. "Mengisi hingga relung terkecil", disini berarti pemimpin yang baik keberadaannya seakan tidak terasa dikarenakan berada dimana-mana dan menjadi bagian dari semua yang ada.
  3. "Berfungsi sebagai cermin", seorang pemimpin yang baik dapat menjadi cermin bagi anak buahnya.
  4. "Naik bersama-sama", permukaan air naik bersama-sama dan kemudian surut bersama-sama; pemimpin yang baik adalah yang turut serta anak buahnya naik-turun bersama-sama.
  5. "Melewati tanpa menyisihkan", pemimpin yang baik, mencapai tujuannya tanpa harus mempergunakan cara-cara yang buruk, sikut kanan sikut kiri.
Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Belajar dari Air Warta Dipterokarpa Vol.1 No.2 Th.2007.