28 September 2011

Mau Tahu Bisa

Catatan ini ku buat setelah mengikuti sebuah pelatihan, dimana fasilitator memotivasi kami dengan kalimat-kalimat yang inspiratif.
Jika ingin menjadi fasilitator yang baik (dapat diterapkan untuk kehidupan sehari-hari lho...), maka kita harus OBYEKTIF, menggunakan BAHASA yang Sama, dan berusaha untuk menyesuaikan dengan pribadi orang di sekitar kita yang sedang kita hadapi, sehingga ada keterikatan emosi (baca: interpersonal impact).
Ada 4 (empat) tipikal audiens dari 3 (tiga) kata kunci Mau Tahu Bisa, yaitu:
  1. Jika audiens : Sudah ada keMauan, memiliki pengeTahuan, dan Bisa untuk melaksanakan; maka bentuk komunikasi cukup dengan Delegate;
  2. Jika audiens : Sudah ada keMauan, memiliki pengeTahuan, tetapi Tidak Bisa untuk melaksanakan; maka bentuk komunikasi sebaiknya dengan Participate;
  3. Jika audiens : Sudah ada keMauan, Namun Tidak memiliki pengeTahuan, dan Tidak Bisa untuk melaksanakan; maka bentuk komunikasi sebaiknya dengan Ensure;
  4. Jika audiens : Tidak memiliki keMauan, Tidak memiliki pengeTahuan, dan Tidak Bisa untuk melaksanakan; maka bentuk komunikasi sebaiknya dengan Direct.
Sebaiknya Fasilitator Tidak Boleh Memiliki "STANDAR PRILAKU"
Jika kita memerankan peran sebagai Fasilitator, sebaiknya memperhatikan REAKSI, KNOWLEDGE, BEHAVIOUR CHANGE, dan RESULT, jadi harus memperhatikan dari awal memerankan hingga akhir pelaksanaan peran tersebut apabila kita ingin melakukan evaluasi terhadap peran yang kita laksanakan.
Memberikan Kritik dan Saran kepada pihak lain sebaiknya memperhatikan Situation, Task, Action, Result, dan Alternative Result; sehingga koridor tujuan diberikannya kritik dan saran untuk mengarah ke perbaikan tercapai.

07 September 2011

Just share sweet words that I've got [9896]

Layang-layang terbang melayang, lihat kursi mirip wayang;
siapa bilang aku tak sayang, tiap malam wajah adinda terbayang.

Jika kamu bertanya, mana yang lebih penting ?
hidupku atau hidupmu ? aku akan menjawab hidupku.
Tapi jangan marah dulu, karena kamulah hidupku.

Tadi malam, aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu.
Eehh...dia buru-buru balik, katanya, 'ahh...masa bidadari disuruh jaga bidadari ???'

Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda.
Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.

Cinta kita telah melewati banyak rintangan.
Tapi, percayalah ia tak sedikitpun mengurangkan cintaku padamu.

Kaulah segalanya bagiku.
Tanpamu, betapa sepi hari-hariku.
Tanpamu tiada lagi canda dan tawaku.
Tanpamu betapa hampanya hidupku.
Sayangku, aku tak bisa jauh darimu.

Di mata mu sendu, ada kabut rindu.
Di mata mu cerah, ada pendar gairah.
Di mata mu bening, aku tak bisa berpaling.

"last but not least: Mohon Maaf Lahir Batin 1432 H, atas kesalahan & khilaf dalam kata & prilakuku selama ini"